Ketika pendidikan untuk kaum miskin berada di bawah Kementerian Sosial, negara telah mengirimkan pesan yang keliru dan berbahaya: bahwa pendidikan bagi orang miskin adalah urusan bantuan, urusan belas kasihan, bukan urusan hak, apalagi peningkatan kualitas manusia dan upaya menggali potensi terbaik setiap orang.